Alumni 212 Tetap Gelar Aksi Bela Ulama


RIAU MERDEKA - Massa pendukung pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab memastikan kegiatan di Masjid Istiqlal tetap berlangsung pada Jumat (9/6). Mereka tetap akan menggelar tarawih hingga ke jalan-jalan, sekaligus ajang reuni akbar 212, konsolidasi umat serta launching panitia nasional penyambutan kepulangan Habib Rizieq Syihab.

Sekretaris Presidium Alumni Aksi 212, Hasri Harahap mengatakan, telah menerima surat dari panitia Masjid Istiqlal yang tak memberikan izin mereka. Walaupun begitu, dia memastikan acara Aksi Bela Ulama 96 tetap akan berlangsung.

"Mereka tulis surat begitu (tak memberi izin), kita mohon mau Salat Jumat di sana sampai buka puasa. Kita tetap berlangsung ke Masjid Istiqlal," katanya kepada merdeka.com, Jumat (9/6).

Dia menduga, panitia Masjid Istiqlal tidak dapat memberikan izin lantaran pihak kepolisian melarang aksi mereka. Menurutnya, Aksi Bela Ulama 96 tidak akan mengganggu jalannya Kajian Imam Besar yang diselenggarakan pihak masjid.

"Kemarin Kabid Humas Polda juga tidak diizinkan, karena memang tidak mengizinkan maka Istiqlal tidak memberikan izin, alasannya sesudah Salat Jumat ada kajian dari Imam Besar. acara kita kan panjang dari Jumatan dan buka bersama di sana," tegasnya.

Hasri mengungkapkan, panitia Masjid Istiqlal tidak bisa melarang mereka yang ingin melakukan ibadah Salat Jumat dan berbuka di sana. "Kita sudah sampaikan pagi ini kepada pihak pengelola masjid dan masjid itu adalah masjid umat Islam," tutupnya.

Sebelumnya, pihak Masjid Istiqlal tak mengizinkan acara Aksi Bela Ulama 96 diselenggarakan. Pengurus Masjid Istiqlal mengirimkan surat bernomor 259/BPPMI/VI/2017 pada Selasa (6/6) kepada Presidium alumni aksi 212, Ustaz Ansufri Idrus Sambo.

Dalam surat itu, pengurus Masjid Istiqlal merespons surat yang dikirimkan Presidium alumni aksi 212 dengan nomor surat 06/I/PA212-Ext/VI/2017 yang dikirimkan pada 4 Juni 2017.

"Berkaitan dengan permohonan saudara kami mohon maaf tidak dapat dipertimbangkan karena pada hari dan tanggal tersebut digunakan untuk kegiatan rutin Masjid Istiqlal setelah Jumat," demikian kutipan surat pengurus Masjid Istiqlal yang ditandatangani A.N Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal, Sekretaris H Rusli Effendi.

Wakasi Humas Istiqlal, Abu Hurairah membenarkan isi surat tersebut. Sebab, usai salat Jumat, Masjid Istiqlal akan digunakan untuk kajian bersama imam besar Masjid Istiqlal.

"Benar, ada kajian imam besar (Masjid Istiqlal) setelah Jumatan," katanya saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (9/6). [merdeka]
TERKAIT