Wartawan Senior Tidak Mesti UKW dan SKW

Oleh : Palasroha Tampubolon
RIAUMERDEKA-Wartawan Senior atau profesional tidak di ukur apakah dia telah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan atau Sertifikasi Kompetensi Wartawan (UKW-SKW).
Namun lebih kepada Rekam jejak atau track record personal seorang Wartawan tersebut, dalam mendedikasikan dirinya sebagai seorang Jurnalis yang memiliki Kapasitas dan Integritas.
Banyak contoh Wartawan yang handal di Provinsi Riau masa lalu yang tidak mengantongi UKW dan SKW produk Dewan Pers dan Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP) RI, namun karirnya cemerlang dan terbilang.
Nama-nama besar itu diantaranya, H Affan Bey Hutasuhut (Wartawan TEMPO 1987-1994), Drs Wahyudi El Pangabean, MH (Wartawan Media Riau, Dirut Pekanbaru Jurnalis Center, Rida K Liamsi, Jawa Pos Network (JPN) dan lainnya.
Tak tanggung-tanggung Sosok figur Drs Wahyudi El Pangabean MH beberapa tahun terakhir menjadi perbincangan oleh sejumlah kalangan akademisi dan jurnalis di Bumi Lancang Kuning.
Selain, Menjadi Direktur Lembaga Pendidikan Wartawan Pekanbaru Jurnalis Center (PJC) yang telah mendidik ratusan Wartawan, Dia juga aktif sebagai penulis buku tentang ke-Wartawanan dalam sejumlah judul.
Beberapa tokoh wartawan yang menonjol di era Orde Baru antara lain Harmoko, Rosihan Anwar, dan BM. Dyah. Harmoko, yang kemudian menjadi Menteri Penerangan, dikenal dekat dengan Soeharto dan aktif mensosialisasikan keberhasilan pembangunan.
Kemudian Rosihan Anwar adalah tokoh pers yang konsisten mengkritik kebijakan pemerintah, bahkan pada masa Orde Baru. BM. Dyah juga merupakan wartawan yang dikenal kritis dan pernah menjadi anggota DPR.
Itu sebabnya, Ukuran seorang wartawan senior tidak diukur dari tinggi badan atau berat badan, tetapi lebih kepada pengalaman, kemampuan, dan reputasi dalam dunia jurnalistik.
Seorang wartawan senior biasanya memiliki pengalaman bertahun-tahun, reputasi yang baik, dan kemampuan yang matang dalam meliput, menulis, dan menganalisis berita.
Mereka juga seringkali memiliki spesialisasi dalam bidang tertentu dan memiliki jaringan yang luas. Berikut adalah beberapa poin yang bisa dijadikan ukuran seorang wartawan senior.
Ada beberapa poin penting yang jadi penilaian dan kriteria terhadap seorang sosok Wartawan Senior adalah sebagai berikut.
Pertama, Wartawan senior biasanya memiliki pengalaman bertahun-tahun di bidang jurnalistik, baik di media cetak, elektronik, maupun online.
Kedua, Wartawan tersebut memiliki kemampuan yang matang dalam meliput berita, menulis artikel, melakukan wawancara, dan menganalisis informasi secara mendalam.
Ketiga, Wartawan senior biasanya memiliki reputasi yang baik di kalangan rekan-rekan media, narasumber, dan masyarakat umum. Reputasi ini terbentuk dari kualitas kerja dan integritas yang mereka tunjukkan.
Keempat, Seorang Wartawan senior memiliki spesialisasi dalam bidang tertentu, seperti politik, ekonomi, olahraga, atau hukum.
Kelima, Wartawan senior memiliki jaringan yang luas dengan berbagai sumber informasi, baik di dalam maupun di luar media tempat mereka bekerja.
Keenam, Posisi jabatan seperti redaktur pelaksana, wakil pemimpin redaksi, atau pemimpin redaksi seringkali diisi oleh wartawan senior yang memiliki pengalaman dan kemampuan yang mumpuni.
Ketujuh, Seorang wartawan senior juga dituntut untuk memiliki keahlian dalam berbagai hal, seperti riset, observasi, analisis, komunikasi, dan kemampuan menggunakan teknologi dan media digital.
Dengan kata lain, ukuran seorang wartawan senior bukan hanya pada kuantitas pengalaman, tetapi juga pada kualitas kemampuan, reputasi, dan kontribusi yang mereka berikan pada dunia jurnalistik.
Penulis : Pemimpin Redaksi riaumerdeka.com (SKW Utama BNSP)
Tulis Komentar