Program Bulan ke-4, HSF Digelar Bulan Juni Mendatang

Orientasi dan dalam kaitan eksekusi kegiatan, saya dua kali ke Tuktuk dan langsung ke tempat pelaksanaan. Open Stage Tuktuk terpisah dari pemukiman penduduk atau sejumlah penginapan.
Sejak dibangun beberapa tahun lalu kegiatan bersifat nasional dan internasional sudah pernah dilaksanakan di sana. Waktu Festival Danau Toba menggantikan konsep Pesta Danau Toba diawali di Open Stage Tuktuk pada 2013, terutama untuk acara pembukaan. Demikian dengan penampilan Konser Musik Herman Delago (Musisi Austria) sudah dua kali terlaksana di Open Stage Tuktuk.
Tuktuk merupakan satu kelurahan dari 24 desa/kelurahan di Kecamatan Simanindo. Di sana terdapat sekitar 10 persen dari 560 penginapan dan homestay yang tersebar di Kabupaten Samosir.
Selain penginapan dan homestay ada banyak restoran, travel agen, bengkel kerajinan, galeri seni, semacam museum, tempat money changer, dan lain-lain yang biasanya ditawarkan destinasi unggulan.
Dalam 10 objek wisata unggulan di Samosir Kelurahan Tuktuk dalam nomenklatur Dinas Pariwisata Samosir adalah Tuktuk Siadong. Kunjungan turisme mancanegara dan domestik ke objek wisata prioritas dan rintisan di Samosir cenderung melewati Tuktuk Siadong karena kedekatannya ke Parapat (Simalungun). Di Samosir ada 11 objek wisata prioritas dan 15 objk wisata rintisan. Semuanya cenderung terkait dengan keindahan alam dan kekayaan budaya.
Dari Tigaraja Parapat selalu ada kapal penumpang umum ke Tuktuk dan Tomok setiap hari dari pagi sampai sore. Bagi turis yang sudah mengetahui jalur itu tidak akan kesasar karena dari Ajibata (Tobasa) juga ada satu jalur kapal penumpang umum ke Tomok dan kapal ferry, mulai pukul 07.00 sampai 21.00 Wib.Tuktuk Siadong dan Tomok adalah dua pintu dari Parapat dan Ajibata menuju Samosir.Pintu masuk lainnya setiap hari ada dari Tigaras (Simalungun) melalui kapal penumpang umum dan kapal ferry ke Simanindo. Namun kelancaran dan keramaian penumpang dan turis cenderung memilih pintu Tuktuk Siadong dan Tomok. Kapal ferry dari Muara (Tapanuli Utara) ke Sipinggan (Selatan Samosir) ada juga kapal ferry setiap Senen dan Sabtu pukul 15.00 dan 09.00 Wib.Demikian kapal ferry dari Balige (Tobasa) ke Onanrunggu setiap Selasa dan Jumat pada pukul 16.00 dan 10.30 Wib. Sedangkan jalur darat menuju Samosir ada dari pintu Tele, dari arah Doloksanggul (Humbahas) dan Sidikalang (Dairi). Kembali ke Tuktuk Siadong
Fenomena itu sudah disinggung dalam sebuah penelitian akademis dan dianggap menarik karena jumlah orang Batak menikah dengan orang Batak sangat terbatas sejak misi dan kolonialisme. Misalnya pimpinan misi Kristen Jerman ada melarang pernikahan dengan pribumi.
Namun kelihatannya Tuktuk Siadong membuka peluang atau kemungkinan itu secara fenomenal melalui gerakan pariwisata. Tidak mengherankan kalau orang Barat ada yang tinggal dan bikin usaha di Tuktuk Siadong. Atau sebaliknya memboyong pasangan ke negaranya.
Sore Rabu (24/06/2017) kami kembali ke Tuktuk dalam kaitan dan persiapan Batak Fiesta 2017. Open Stage Tuktuk Siadong memiliki fasilitas seperti panggung dan beberapa ruangan dengan pelataran pertunjukan kolosal, eksebisi, parkir, dan tribun yang dapat menampung lebih dari 2000-an pengunjung. Panggung terbuat dari konstruksi baja, meskipun desain artistiknya harus dipikirkan untuk menutupi kekurangan visual.
Penulis: Thompson Hs
Tulis Komentar